“Start-Up” Genetik dari Embrio Manusia Terungkap

sperma, fertilisasi
sperma, fertilisasi
Ilustrasi.

Bhataramedia.com – Tim ilmuwan internasional yang dipimpin Swedia Karolinska Institutet untuk pertama kalinya telah memetakan semua gen yang diaktifkan dalam beberapa hari pertama dari telur manusia yang telah  dibuahi. Penelitian, yang diterbitkan di jurnal Nature Communications tersebut, memberikan pemahaman mendalam tentang perkembangan embrionik awal manusia. Paara ilmuwan saat ini berharap bahwa hasil ini, nantinya akan membantu penemuan terapi baru terhadap infertilitas.

Pada awal kehidupan individu, ada sel telur tunggal yang dibuahi. Satu hari setelah pembuahan, ada dua sel, setelah dua hari empat, setelah tiga hari delapan dan seterusnya, sampai ada miliaran sel saat lahir. Urutan gen kita yang diaktifkan setelah pembuahan, tetap menjadi salah satu wilayah perkembangan manusia yang belum dipetakan.

Dilansir Karolinska Institutet (03/09/2015), ada sekitar 23.000 gen manusia secara total. Dalam penelitian ini, para ilmuwan menemukan bahwa hanya 32 dari gen ini diaktifkan dua hari setelah pembuahan, dan hari ketiga ada 129 gen yang diaktifkan. Tujuh dari gen yang ditemukan dan ditandai, belum ditemukan sebelumnya.

“Gen-gen tersebut adalah ‘kunci kontak’ yang diperlukan untuk mengaktifkan perkembangan embrio manusia. Hal ini seperti menjatuhkan sebuah batu ke dalam air dan kemudian terjadi gelombang yang tersebar di permukaan,” kata peneliti utama Juha Kere, profesor di Departemen Bio-sciences and Nutrition di Karolinska Institutet dan juga berafiliasi dengan fasilitas SciLifeLab.

Para peneliti harus mengembangkan cara baru dari analisis hasil untuk menemukan gen-gen baru tersebut. Kebanyakan gen tersebut merupakan kode untuk protein, tetapi ada sejumlah sekuens DNA berulang yang sering dianggap ‘junk DNA’, tetapi sebenarnya penting dalam mengatur ekspresi gen. Dalam penelitian ini, para peneliti menunjukkan bahwa gen baru yang telah diidentifikasi tersebut, dapat berinteraksi dengan ‘junk DNA’, dan bahwa hal ini adalah penting untuk awal perkembangan.

“Hasil kami menyediakan wawasan baru ke dalam regulasi perkembangan embrio awal manusia. Kami mengidentifikasi faktor-faktor baru yang dapat digunakan dalam pemrograman ulang sel ke dalam apa yang disebut dengan sel punca pluripotensi, untuk kemungkinan pengobatan berbagai penyakit, dan berpotensi juga dalam pengobatan infertilitas,” kata Outi Hovatta, profesor di Department of Clinical Science, Intervention and Technology Karolinska Institutet dan penulis senior penelitian.

Referensi Jurnal :

Virpi Töhönen, Shintaro Katayama, Liselotte Vesterlund, Eeva-Mari Jouhilahti, Mona Sheikhi, Elo Madissoon, Giuditta Filippini-Cattaneo, Marisa Jaconi, Anna Johnsson, Thomas R. Bürglin, Sten Linnarsson, Outi Hovatta and Juha Kere. Novel PRD-like homeodomain transcription factors and retrotransposon elements in early human development. Nature Communications, September 2015 DOI: 10.1038/NCOMMS9207.

You May Also Like