Bagaimana Cara Agar Bisa Investasi untuk Pendidikan Anak? Ini Jawabannya

investasi, asuransi
investasi, asuransi
Ilustrasi.

Bhataramedia.com – Sebagian besar dari para orang tua sudah menyadari semakin tingginya biaya pendidikan dari tahun ke tahun. Sehingga memilih untuk mempersiapkan pendidikan anak dengan menginvestasikan sebagian penghasilannya sejak dini.

Namun orang tua harus jeli dengan jenis investasi pendidikan yang dipilihnya. Maka sebelum menentukan jenis investasi pendidikan, sebaiknya orang tua mengetahui terlebih dahulu berapa perkiraan dana yang dibutuhkan. Sebab faktanya, banyak orang tua yang berinvestasi tanpa mempertimbangkan keuntungan investasi yang dijalankannya karena tidak mengerti dengan investasi.

Untuk itu, orang tua tak perlu bingung memilih investasi pendidikan yang tepat sebab tersedia beberapa pilihan investasi berikut:

Tabungan

Menabung menjadi salah satu pilihan investasi yang sangat popular karena dianggap mudah. Hanya dengan membuka tabungan dan menyetorkan sejumlah dana pendidikan. Meski tak memberi bunga yang tinggi, namun jenis investasi ini tidak terikat oleh waktu. Sehingga orang tua dapat menarik tabungannya kapan saja dibutuhkan.

Asuransi pendidikan

Berbeda dengan menabung, jenis investasi yang satu ini menitikberatkan pada fungsinya sebagai protektor. Artinya bahwa pemilik asuransi diharuskan membayarkan premi dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kesepakatan pilihan yang ditentukan di awal.

Jenis asuransi ini menawarkan keuntungan seperti menjamin dana setiap kali kenaikan tingkat sekolah anak. Misalnya, kenaikan dari tingkat SD ke SMP dan SMP ke SMA, dan seterusnya. Keuntungan lainnya adalah asuransi akan tetap berjalan sekalipun pemilik telah meninggal dunia dengan tanpa membayar premi lagi.

Deposito

Investasi dalam bentuk deposito sama dengan menabung, namun bedanya deposito tidak dapat ditarik dalam jangka waktu tertentu. Biasanya sistem deposito di setiap bank akan sama, yakni mengisyaratkan jumlah minimal setoran per bulannya, dengan bunga tabungan berkisar antara 5-6 %.

Properti

Investasi jangka panjang yang cukup besar memberikan keuntungan adalah properti. Dengan perhitungan bahwa saat membeli properti berupa tanah atau rumah, maka diharapkan akan dapat dijual seiring kebutuhan pendidikan anak antara 7-10 tahun mendatang. Atau bisa pula diinvestasikan dengan cara menyewa dan hasil sewa menjadi tabungan tetap untuk dana pendidikan anak.

Reksadana

Mulai investasi dalam bentuk reksadana memang cukup praktis. Sebab hanya dengan setoran Rp 100 ribu saja sudah dapat membeli reksadana.

Namun untuk mencapai hasil menguntungkan dan sesuai kebutuhan dana pendidikan anak, sebaiknya mengetahui berapa besar biaya yang diperlukan di hari mendatang. Hitunglah terlebih dahulu besar inflasi dana pendidikan tiap tahunnya.

Ketahui pula jenis reksadana yang akan digunakan sesuai dengan jangka waktu investasi. Misalnya antara 1-3 tahun, 1-5 tahun atau 10 tahun ke depan. Beberapa jenis reksadana yang ditawarkan adalah reksadana pasar uang (jangka 1 tahun), reksadana pendapatan tetap (jangka 3-5 tahun), reksadana campuran (jangka 5-10 tahun), dan reksadana saham ( jangka waktu lebih dari 10 tahun).

Hanya sedikit masyarakat yang sadar pentingnya tabungan pendidikan anak, apalagi dengan inflasi yang terus menerus meningkat. Dengan itu, sangat disarankan agar orang tua sudah memikirkan biaya pendidikan anak sejak dini. Bahkan pasangan yang masih belum memiliki anak juga perlu mempersiapkan hal itu agar tidak mengalami kesulitan dana di kemudian hari.

You May Also Like