Resveratrol, Sebabkan Kelainan pada Pankreas Janin

Struktur kimia resveratrol.

Bhataramedia.com – Inilah bukti tambahan bahwa wanita hamil harus berhati-hati terhadap apa yang mereka makan dan minum. Penelitian baru yang muncul pada edisi bulan Juni 2014 di jurnal FASEB menunjukkan bahwa suplemen resveratrol yang dikonsumsi selama masa kehamilan dapat menyebabkan kelainan perkembangan pada pankreas janin. Penelitian ini memiliki relevansi langsung bagi kesehatan manusia karena resveratrol telah digunakan secara luas dan memiliki manfaat kesehatan yang sudah diakui.

“Pesan penting di dalam penelitian ini adalah bahwa perempuan harus sangat berhati-hati terhadap apa yang mereka konsumsi saat hamil. Mereka seharusnya tidak mengkonsumsi suplemen seperti Resveratrol, tanpa berkonsultasi dengan dokter mereka,” kata Kevin L. Grove, Ph.D., seorang peneliti dari Division of Diabetes, Obesity and Metabolism and the Division of Reproductive and Development Science at Oregon Health and Science University in Portland, Oregon. “Apa yang kemungkinan baik bagi ibu belum tentu baik bagi bayi,” tambah Kevin.

Di dalam penelitian ini, Grove dan rekan-rekannya memberikan suplemen Resveratrol setiap hari pada monyet macaque betina yang sedang hamil dan mengalami obesitas yang mengkonsumsi diet Western. Kelompok kedua dari monyet obesitas tidak diberi suplemen dan kelompok monyet ramping yang diberi diet sehat rendah lemak dijadikan sebagai kelompok kontrol. Hewan-hewan tersebut kemudian dimonitor kondisi kesehatan dan aliran darahnya melalui plasenta yang ditentukan dengan ultrasound. Janin kemudian dianalisis mengenai kelainan perkembangan yang dialami dan hasil temuan menunjukkan bukti definitif mengenai kelainan pankreas pada janin.

“Kami sudah mengenal sejak lama bahwa resveratrol aktif secara farmakologi dan kami sekarang benar-benar mulai memahami pro dan kontra dari mengkonsumsi senyawa ini di dalam konsentrasi tinggi,” kata Gerald Weissmann, MD, kepala editor jurnal FASEB.

“Ketika kita mulai untuk membangun profil keamanan untuk resveratrol dan suplemen diet lainnya, temuan seperti ini sudah tidak mengherankan. Selalu ada efek samping negatif ketika anda makan, minum, mengambil atau melakukan terlalu banyak hal,” pungkas Gerald, seperti dilansir dari Eurekalert (2/6/2014).

Referensi Jurnal :

V. H. J. Roberts, L. D. Pound, S. R. Thorn, M. B. Gillingham, K. L. Thornburg, J. E. Friedman, A. E. Frias, K. L. Grove. Beneficial and cautionary outcomes of resveratrol supplementation in pregnant nonhuman primates. The FASEB Journal, 2014; DOI: 10.1096/fj.13-245472.

You May Also Like