Telur-Telur Parasit dari Periode Celtic Ditemukan di Basel

fosil, telur cacing gelang

Bhataramedia.com – Para arkeolog dari Universitas Basel telah menemukan telur dari parasit usus di dalam sampel dari bekas pemukiman Celtic dan menyimpulkan bahwa penduduknya hidup di dalam kondisi sanitasi yang buruk. Dengan menggunakan metode geoarchaelogical khusus, mereka menemukan tiga jenis parasit.

Sebagai bagian dari proyek internasional, para peneliti di Integrative Prehistory and Archaeological Science center, University of Basel, meneliti sampel dari pemukiman Celtic “Basel-Gasfabrik”, di lokasi yang saat ini bernama Novartis. Pemukiman tersebut dihuni sekitar 100 SM dan merupakan salah satu situs Celtic yang paling signifikan di Eropa Tengah. Tim menemukan telur cacing gelang (Ascaris sp.), cacing cambuk (Trichuris sp.) dan cacing hati (Fasciola sp.). Telur-telur parasit usus tersebut ditemukan di dalam lubang gudang bawah tanah berusia 2.000 tahun dari Zaman Besi.

Para peneliti mendapatkan telur-telur parasit tersebut tidak melalui penyaringan basah dari sampel tanah, seperti yang biasa digunakan. Sebaliknya, mereka menerapkan metode baru berbasis Geoarchaeology dengan menggunakan bagian tipis mikromorfologi, sehingga memungkinkan telur parasit diambil secara langsung pada kondisi aslinya. Metode ini memungkinkan para peneliti untuk menentukan jumlah dan lokasi yang tepat dari telur di lokasi awal di dalam sedimen pada lubang. Hal ini menawarkan wawasan baru ke dalam penyakit yang dipicu oleh parasit di pemukiman Zaman Besi.

Kondisi sanitasi yang buruk

Dilansir Universität Basel  (29/12/2014), telur-telur parasit dari Zaman Besi tersebut berasal dari kotoran (koprolit) manusia dan hewan yang terawetkan dan menunjukkan bahwa beberapa orang menjadi inang bagi beberapa parasit pada waktu yang sama. Selain itu, telur-telur parasit terdistribusi secara merata pada seluruh bekas humus. Kemungkinan, penduduk pada zaman tersebut telah menggunakannya sebagai pupuk untuk kebun sayur di daerah permukiman. Mengingat cacing hati memerlukan siput air tawar sebagai inang perantara, dapat dibayangkan bahwa infeksi jenis parasit ini terjadi melalui ternak yang diambil dari daerah sekitar untuk memasok kebutuhan daging bagi penduduk pemukiman.

Para arkeolog juga menggunakan slide mikroskopis untuk menunjukkan bahwa telur dari parasit usus hanyut bersama dengan air dan tersebar di dalam tanah. Hal ini menunjukkan kondisi sanitasi yang buruk di bekas masyarakat Celtic, dimana manusia dan hewan hidup berdampingan. Pada saat yang sama, distribusi telur parasit menunjukkan kemungkinan rute penularan di dalam dan antar spesies.

You May Also Like