Pemrov Bali Fokus Kembangkan Sekolah Inklusif

belajar, membaca

Bhataramedia.com – Sektor pendidikan semakin mendapat perhatian penuh bagi Pemerintah Provinsi Bali. Pemerintah setempat mencanangkan pendidikan inklusif di tahun 2015 mendatang. Maksud dari pendidikan inklusif adalah sekolah reguler tidak hanya menerima anak normal saja, tapi juga bagi mereka yang berkebutuhan khusus. Dengan demikian semua anak mendapatkan pendidikan yang layak yang tentunya sangat berguna di masa depannya kelak.

Tia Kusuma Wardhani selaku Kepala Disdikpora (Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga) Provinsi Bali menyatakan kalau anak berkebutuhan khusus atau ABK mendapatkan kesempatan guna mendapatkan pendidikan bersama dengan anak normal di sekolah reguler. Pernyataan ini sesuai yang dilansir oleh sindonews.com (3/11/2014).

Menurut Tia Kusuma Wardhani sekarang ini di sejumlah kabupaten di Provinsi Bali belum dibangun sekolah luar biasa untuk menampung ABK setaraf Sekolah Menengah Atas (SMA). Karena saat ini baru ada sekolah luar biasa setingkat SD dan SMP saja.

Kepala Disdikpora Pemprov Bali ini juga mengatakan bahwa digelarnya pendidikan inklusif merupakan pelayanan dalam penyelenggaraan pendidikan. Dengan kebijakan ini seluruh anak berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan mengikuti proses pembelajaran bersama dengan anak normal. Tapi dalam prosesnya nanti tetap proses belajar dan mengajar tetap disesuaikan dengan kebutuhan para anak berkebutuhan khusus tersebut.

Saat ini jumlah siswa berkebutuhan khusus di Bali yang belajar di sekolah inklusif mencapai 1.067 orang. Data tersebut berdasarkan pengamatan dari Disdikpora Pemprov Bali. Para siswa ABK itu tersebar di 9 kota dan kabupaten di Provinsi Bali. Dengan jumlah siswa terbesar di Kota Denpasar dan yang paling sedikit terdapat di Kabupaten Jembrana dengan hanya 15 siswa berkebutuhan khusus.

Secara rinci jumlah siswa ABK di setiap kota dan kabupaten di Bali adalah Kabupaten Jembrana dengan 15 siswa, Kabupaten Tabanan dengan 104 siswa, Kabupaten Buleleng dengan 116 siswa, Kabupaten Karangasem dengan 77 siswa, Kabupaten Bangli dengan 47 siswa, Kabupaten Klungkung dengan 120 siswa, Kabupaten Gianyar dengan 69 siswa, Kabupaten Badung dengan 77 siswa dan Kota Denpasar dengan 442 siswa.

You May Also Like