Dengan Alat Ini, Limbah Bisa Diolah dengan Baik Secara Portabel

Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengolah Lambah B3 Yang Ramah Lingkungan. (Credit: ugm.ac.id)
Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengolah Lambah B3 Yang Ramah Lingkungan. (Credit: ugm.ac.id)
Mahasiswa UGM Kembangkan Teknologi Pengolah Lambah B3 Yang Ramah Lingkungan. (Credit: ugm.ac.id)

Bhataramedia.com – Berkat temuan alat ini, limbah beracun bisa diolah dengan baik. Penemuan ini ditemukan oleh lima mahasiswa Universitas Gajah Mada yang berhasil membuat inovasi teknologi pengolah limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) yang bersifat portabel.

Mereka adalah Vania Erizza, Gita Prasulistiyono Putra, M. Bisyri Lathif, Ahmad Widardi, dan Pandu Dwijayanto.

Menurut Gita, pengembangan Medigoldnya ini berawal dari banyaknya keluhan pengelola klinik kesehatan kecil dan menengah yang mengaku kesulitan dalam mengolah limbah medis. Meskipun telah banyak dipasarkan alat pengolah limbah mandiri yang dapat membantu mengatasi persoalan tersebut, namun harganya relatif mahal sehingga kurang bisa dijangkau untuk klinik kecil.

“Alat yang ada di pasaran cukup mahal sekitar Rp.5-10 juta. Selain itu dimensinya juga besar sehingga memakan tempat,” kata Guta Selasa (16/6/2015) seperti dilansir dari situs UGM.

Gita menjelaskan, Medigold ini terdiri dari dua komponen utama yakni alat sterilisasi dan penghancur jarum suntik. Untuk mesin sterilisasi memanfaatkan panci presto yang dapat digunakan untuk mensterilkan berbagai jenis peralatan medis seperti kassa, kapas, maupun perban.

Mesin sterilisasi ini memiliki kapasitas sebesar 6 liter serta mampu menghasilkan suhu hingga 300 °Celcius dan menghasilkan tekanan sebesar 1,5 atm. Sementara mesin penghancur jarum suntik bekerja dengan dialiri arus listrik bertegangan 50 volt dan berarus tinggi yaitu 300 ampere.

“Untuk sterilisasi butuh waktu sekitar 1 jam, tetapi untuk menghancurkan jarum suntik hanya b utuh waktu 1-2 detik saja,” lanjut Gita.

Medigold dilengkapi dengan dua mode waktu operasi yakni manual dan otomatis. Untuk cara pengoperasian dengan mode otomatis yaitu dengan mengunakan timer, pengguna hanya perlu memasukkan limbah setelah klinik tutup di malam hari.

Selanjutnya pada keesokan harinya limbah sudah selesai diolah tanpa perlu adanya penjagaan seperti pada mode manual. “Karena bisa dijalankan dengan mode otomatis sehingga tidak memerlukan tenaga kerja tambahan untuk pengoperasiannya,”ujarnya.

Hadirnya Medigold ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi bagi klinik kesehatan kecil dalam pengolahan limbah medisnya. Kendati begitu, alat ini juga diharapkan mampu mengurangi ketergantungan terhadap alat pengolah limbah B3 yang sebagian besar dipenuhi dari luar negeri dan diproduksi dengan harga terjangkau.

You May Also Like