Stres Pada Kucing Peliharaan : Bentuk dan Cara Menanganinya

kucing
kucing
Kucing yang sedang bersembunyi. Perubahan perilaku yang hampir tidak kelihatan, seperti bersembunyi untuk jangka waktu yang lama, serta perubahan yang lebih jelas, seperti over-grooming hingga kehilangan bulu, semuanya merupakan tanda-tanda potensi stres pada kucing peliharaan.(Credit: Marta Amat, School of Veterinary Science, Autonomous University of Barcelona)

Bhataramedia.com – Berbagai peristiwa sehari-hari, dari konflik dengan kucing lain hingga perubahan rutinitas sehari-hari, dapat menyebabkan kucing menjadi stres. Hal ini dapat memicu sejumlah perubahan perilaku dan merugikan kesejahteraan mereka.

Sekelompok dokter hewan dari Autonomous University of Barcelona, di Spanyol, telah menerbitkan ulasan di Journal of Feline Kedokteran dan Surgery, yang membahas bagaimana stres bermanifestasi pada kucing dan menjelaskan strategi yang dapat digunakan untuk mencegah atau mengurangi hal tersebut.

Dilansir SAGE Publications (22/06/2015), stres dapat menyebabkan berbagai perubahan perilaku kucing. Pada beberapa kucing, stres menghambat perilaku normal; misalnya, mengurangi perilaku eksplorasi atau perilaku afiliatif seperti grooming sosial (allogrooming). Kucing tersebut dapat menyembunyikan diri untuk jangka waktu yang lama dan pemilik kemungkinan tidak menyadari bahwa kucing mereka sedang stres.

Kucing lain kemungkinan menunjukkan tanda-tanda stres yang lebih jelas, seperti peningkatan penandaan urin dan gangguan kompulsif seperti over-grooming. Masalah Perilaku seperti ini dapat berpengaruh negatif terhadap hubungan manusia dan kucing, berpotensi menyebabkan pelepasan atau euthanasia kucing. Terlepas dari bagaimana kucing menampilkan tanda-tanda stres, kondisi ini juga memiliki efek yang merugikan pada kesejahteraan kucing dan juga dapat meningkatkan kejadian penyakit. Meminimalkan atau menghilangkan stres pada kucing peliharaan adalah hal yang penting.

Ada berbagai strategi yang dapat membantu untuk mencegah atau mengurangi stres. Pada ulasan tersebut, ada tiga fase untuk mengurangi konflik antara kucing peliharaan, yaitu : pengayaan lingkungan untuk meningkatkan kesejahteraan dengan meningkatkan kompleksitas fisik dan sosial untuk sementara waktu; serta penggunaan analog sintetis dari feromon facial kucing yang telah direkomendasikan.

Stres juga tergantung pada temperamen kucing, strategi perkembangbiakan dan tempat tinggal, dapat membantu kucing untuk mengembangkan temperamen yang seimbang. Strategi ini juga disarankan dan dapat menjadi sangat berguna.

Referensi Jurnal :

Amat M, Camps T and Manteca X. Stress in owned cats: behavioural changes and welfare implications. J Feline Med Surg, June 2015 DOI: 10.1177/1098612X15590867.

You May Also Like