Kota-Kota Kuno dan Modern Ternyata Tidak Begitu Berbeda

kota kuno, kota modern

Bhataramedia.com – Meskipun ada perbedaan mencolok mengenai penampilan dan tata kelola, pemukiman-pemukiman manusia kuno di dalam banyak cara sama seperti kota-kota modern. Hal ini berdasarkan temuan baru oleh para peneliti di Santa Fe Institute dan University of Colorado Boulder.

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa kota-kota modern memiliki populasi yang berkembang, begitu juga efisiensi dan produktivitasnya. Sebagai contoh, populasi suatu kota lajunya melebihi perkembangan infrastruktur perkotaan, sedangkan produksi barang dan jasa melebihi penduduknya. Terlebih lagi, pola-pola ini menunjukkan tingkat keteraturan matematika dan prediktabilitas yang mengejutkan, fenomena ini disebut “urban scaling”.

Namun apakah hal tersebut selalu terjadi?

Profesor SFI, Luis Bettencourt, telah meneliti dinamika perkotaan sebagai peneliti utama dari SFI’s Cities, Scaling, and Sustainability research program. Pada saat dia memberikan ceramah pada tahun 2013 mengenai teori urban scalling, Scott Ortman, asisten profesor di Departemen Antropologi di CU Boulder, mencatat bahwa tren yang dijelaskan Bettencourt tidak secara khusus terjadi pada zaman modern. Diskusi mereka memulai proyek penelitian mengenai pengaruh ukuran kota di sepanjang sejarah.

Tim peneliti memeriksa data arkeologi dari Cekungan Meksiko (saat ini merupakan Mexico City dan daerah di dekatnya) untuk menguji ide-ide mereka,. Pada tahun 1960, sebelum penduduk Mexico City meledak, surveyor memeriksa semua pemukiman kuno, yang mencakup usia 2.000 tahun dan empat era budaya di pra-kontak Mesoamerika.

Dengan menggunakan data ini, tim peneliti menganalisis dimensi ratusan kuil-kuil kuno dan ribuan rumah kuno untuk memperkirakan populasi dan kepadatan, ukuran dan tingkat pembangunan monumen dan bangunan, dan intensitas situs yang digunakan.

Hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa semakin besar pemukiman kuno, semakin produktif pemukiman tersebut.

“Hasil ini mengejutkan dan luar biasa,” kata Ortman. “Kita selama ini telah berpendapat bahwa berkat kapitalisme, industrialisasi dan demokrasi, dunia modern sangat berbeda dari dunia masa lalu. Apa yang kami temukan di sini adalah bahwa pendorong dasar pola sosial ekonomi yang kuat di kota-kota modern mendahului semua itu,” lanjut dia.

“Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa bahan-bahan umum untuk produktivitas dan kepadatan penduduk berjalan jauh lebih dalam dan memiliki segala sesuatu yang berkaitan dengan tantangan dan peluang pengorganisasian jaringan sosial manusia,” tambah Bettencourt, seperti dilansir Santa Fe Institute (20/02/2015).

Meskipun sangat senang dengan hasil penelitian, para peneliti melihat penemuan ini sebagai salah satu langkah di dalam proses yang panjang. Tim berencana untuk memeriksa pola pemukiman dari situs-situs kuno di Peru, Cina dan Eropa, serta mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan sistem perkotaan muncul, tumbuh, atau runtuh.

You May Also Like