Tidak Ada Korelasi Antara Susu Formula Bayi Dengan Autoantibodi Terkait Diabetes

susu

Bhataramedia.com – Tidak ada hubungan antara konsumsi susu formula berbasis susu sapi atau susu formula protein hidrolisat dan perkembangan autoantibodi yang terkait diabetes pada anak-anak yang lebih muda dari tujuh tahun. Hal ini berdasarkan studi yang diterbitkan di Journal of American Medical Association (JAMA).

Studi Trial to Reduce Insulin Dependent Diabetes Mellitus in the Genetically at Risk (TRIGR) ini, mengkaji kemungkinan penurunan autoantibodi terkait dengan diabetes tipe 1. Studi tersebut selama tujuh tahun melacak secara genetik pada anak-anak yang cenderung mengembangkan diabetes tipe 1.

Penelitian ini dilakukan di 78 pusat di 15 negara, termasuk Amerika Serikat dan Kanada. Penelitian ini akan terus menerima dana dari National Institutes of Health untuk mengumpulkan data hingga ulang tahun ke-10 anak-anak. Suatu penelitian di Finlandia dengan skala yang lebih kecil dan populasi homogen menunjukkan bahwa menyapih bayi sebelum pemberian susu formula dapat menurunkan terjadinya jumlah autoantibodi yang berhubungan dengan diabetes. Khususnya, pada anak-anak yang memiliki kemungkinan tinggi mengembangkan diabetes tipe 1 dan anak-anak yang mengalami peningkatan risiko genetik terkait diabetes tipe 1.

Anita Nucci, seorang asisten profesor gizi di Georgia State University merupakan koordinator TRIGR di Amerika Serikat dan Kanada. Dia mencatat bahwa sementara ini, tidak ada korelasi antara susu formula dan autoantibodi yang mengakibatkan diabetes tipe 1. Namun, titik akhir kedua dari studi TRIGR adalah pengamatan pengembangan diabetes tipe 1 pada saat anak-anak berusia 10 tahun.

“Dukungan berkelanjutan dari NIH memungkinkan penelitian ini untuk memvalidasi kemungkinan hubungan antara susu formula dengan diabetes tipe 1 pada usia berikutnya dan pengaruh susu formula terhadap laju perkembangan autoimunitas yang berhubungan dengan diabetes pada anak-anak,” kata Nucci, seperti dilansir Georgia State University (16/6/2014).

Beberapa subkelompok genetik dapat memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap diabetes dan protein susu sapi. Skandinavia adalah wilayah dengan insiden diabetes tipe 1 tertinggi di dunia.

Referensi Jurnal :

Mikael Knip, Hans K. Åkerblom, Dorothy Becker, Hans-Michael Dosch, John Dupre, William Fraser, Neville Howard, Jorma Ilonen, Jeffrey P. Krischer, Olga Kordonouri, Margaret L. Lawson, Jerry P. Palmer, Erkki Savilahti, Outi Vaarala, Suvi M. Virtanen. Hydrolyzed Infant Formula and Early β-Cell Autoimmunity. JAMA, 2014; 311 (22): 2279 DOI: 10.1001/jama.2014.5610.

You May Also Like