Bhataramedia.com – Sepuluh jenis bunga yang dapat dimakan yang sering digunakan dalam resep masakan Cina ternyata mempunyai potensi antioksidan yang dapat membantu mencegah timbulnya penyakit kronis.
Dilansir laman ScienceAlert (23/4/2014), studi terbaru yang dipublikasikan dalam Journal of Food Science menjelaskan tentang potensi antioksidan bunga. Bunga yang sering digunakan dalam resep masakan Cina sebagai hiasan ataupun sebagai bahan esensial ternyata mengandung fenolat, suatu senyawa kimia yang mempunyai sifat anti inflamasi. Potensi anti inflamasi tersebut berkaitan dengan menurunnya risiko penyakit jantung dan kanker.
Menambahkan bunga dalam makanan dapat menunjang kesehatan karena kapasitas antioksidannya dapat menghentikan radikal bebas sebelum terjadinya reaksi berantai yang dapat membunuh serta membahayakan sel-sel tubuh. Para peneliti juga menemukan bahwa bunga yang dapat dimakan mempunyai sifat anti-aging, sehingga konsumsi bunga disinyalir juga dapat membantu meningkatkan aktivitas selular. Namun para peneliti masih mencari tahu bagaimana cara terbaik untuk menghasilkan ekstrak bunga yang dapat dimakan sehingga dapat membantu kita menjadi awet muda.
Paeonia suffruticosa dan Flos ionicerae mempunyai kandungan fenolik lebih banyak dibandingkan spesies lainnya dan diketahui mempunyai kapasitas antioksidan yang tertinggi. Lain halnya dengan Rosa chinensis yang mengandung zat besi (Ferric) yang dapat mengurangi potensi antioksidan.
Jika Anda memasak cobalah menambahkan beberapa bunga untuk campuran, hasilnya mungkin akan mengejutkan Anda. Selamat mencoba.
Referensi Jurnal :
Lina Xiong, Jiajia Yang, Yirong Jiang, Baiyi Lu, Yinzhou Hu, Fei Zhou, Shuqin Mao, Canxi Shen. Phenolic Compounds and Antioxidant Capacities of 10 Common Edible Flowers from China. Journal of Food Science, 2014; 79 (4): C517 DOI: 10.1111/1750-3841.12404.
