Gangguan Perilaku Tidur Berkaitan Dengan Penyakit Otak

tidur

Bhataramedia.com – Para peneliti dari University of Toronto mengatakan bahwa gangguan tidur yang menyebabkan seseorang bertindak di luar kesadaran mereka adalah prediktor terbaik untuk penyakit otak seperti Parkinson dan Alzheimer.

“Gangguan perilaku tidur (RBD) berupa Rapid-eye-movement (REM) bukan hanya bertindak sebagai prekursor tetapi juga merupakan tanda peringatan kritis terjadinya neurodegenerasi yang dapat menyebabkan penyakit otak,” kata profesor dan penulis utama studi ini, Dr. John Peever. “Bahkan, sebanyak 80 sampai 90 persen orang yang megalami gangguan perilaku tidur (RBD) akan mengembangkan penyakit otak.”

Seperti namanya, gangguan yang terjadi selama rapid-eye-movement (REM) pada saat tidur dapat menyebabkan seseorang bertindak di luar kesadaran mereka, Gangguan ini sering mengakibatkan cedera pada seseorang atau pasangan tidur mereka. Padahal, di dalam otak yang sehat, otot akan lumpuh pada saat tidur untuk mencegah hal tersebut terjadi.

“Sangatlah penting bagi dokter untuk mengenali RBD sebagai indikasi penyakit otak agar pasien dapat di diagnosa pada tahap awal,” kata Peever, seperti dilansir laman University of Toronto (22/4/2014). “Hal ini penting karena obat-obatan yang mengurangi neurodegenerasi dapat digunakan pada pasien REM untuk mencegah (atau melindungi) mereka mengembangkan gangguan degeneratif yang lebih parah,”

Penelitian yang dilakukan Peever menganalisa gagasan yang menyebutkan bahwa neurodegenerasi kemungkinan pertama kali mempengaruhi area otak yang mengontrol tidur. Sebelum pada akhirnya menyerang area otak yang menyebabkan penyakit otak yang lebih umum seperti Alzheimer.

Peever mengatakan bahwa hasil dari studi yang dilakukannya dapat digunakan untuk diagnosis dini dan pengobatan yang lebih efektif terhadap penyakit neurodegeneratif.

You May Also Like